REFLEKSI AKHIR TAHUN: PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PANDEMI COVID-19

Menjelang pergantian tahun dari Tahun 2021 menuju Tahun 2022, terhitung sudah dua tahun kemunculan pandemi global Covid-19. Pandemi yang sudah menjadi bencana global dan juga nasional ini menuntut peran serta siapapun untuk mengatasinya, tidak terkecuali Muhammadiyah sebagai Civil Society Organization (CSO) yang telah mengerahkan segala daya upaya untuk ikut terlibat dalam penanggulangan Covid-19 di Indonesia bersama seluruh elemen dalam berbagai aspek.

Sebagai wujud refleksi usia dua tahun pandemi Covid-19, Pusat Studi Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berkerjasama dengan Muhammadiyah Covid19 Command Center (MCCC) menggelar Webinar dengan tajuk “Refleksi 2 Tahun Pandemi” dengan mengangkat tema “Peran dan Kontribusi Muhammadiyah dalam Penanganan Pandemi Covid-19. Webinar ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui Channel Youtube TV Muhammadiyah pada Selasa (28/12). Webinar dipandu langsung oleh Rahmawati Husein, MCP., Ph.D. yang merupakan wakil ketua MCCC.

Webinar dibuka dengan pengantar refleksi yang disampaikan oleh Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.I., MPA selaku Ketua Pusat Studi Muhammadiyah. “Webinar ini diselenggarakan untuk mendiskusikan hal-hal positif terkait dengan apa yang dapat kita ambil selama 2 Tahun pandemi Covid-19 ini,” ucap Bachtiar.

Bachtiar juga menyampaikan bahwa Webinar ini juga hendak mendiskusikan terkait dengan spirit yang diterapkan oleh Muhammadiyah sehingga masih istiqamah menghadapi Covid-19 hingga hari ini. Selain itu, juga merefleksikan peran Muhammadiyah yang telah didharmabaktikan untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara ini bisa ditularkan ke segenap elemen bangsa yang lain.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Pembicara Kunci yang disampaikan oleh Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Haedar dalam penyampaiannya menjabarkan terkait bagaimana pandangan Muhamamdiyah terhadap bencana pandemi Covid-19 dari aspek agama, kesehatan dan sosial ekonomi. Selain itu, Ia juga mengatakan bahwa peran dan upaya muhammadiyah sampai saat ini terus berusaha membuktikan diri sebagai gerakan islam yang hadir memberi solusi.

“Muhammadiyah ketika menghadapi pandemi Covid-19 sebagai musibah terbesar berusaha untuk membuktikan diri sebagai gerakan Islam yang memberi solusi, dan agama hadir untuk memberi solusi dalam kehidupan manusia karena agama hadir untuk keselamatan, kebahagian, dan kesejahteraan manusia,” ucap Haedar Nashir.

Webinar dilanjutkan dengan sesi penyampaian oleh narasumber yang terdiri dari berbagai elemen diantaranya dari unsur pemerintahan yang diwakili oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, dan juga Dr. Ferry Irawan, SE., MSE. selaku Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sedangkan dari unsur organisasi masyarakat sipil dihadiri oleh Dr. H. M. Agus Samsudin, MM. selaku Ketua MCCC. adapun dari unsur Akademisi dihadiri oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman, M.A yang merupakan Guru Besar Politik Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penyampaian materi pertama disampaikan oleh Dr. H. M. Agus Samsudin, MM. “Peran Muhammadiyah selama 2 Tahun pandemi mencerminkan sebuah kekuatan yang luar biasa, hal ini tercemin bahwa Muhammadiyah memberikan dampak dengan menjangkau 45.192.895 orang. Artinya, Muhammadiyah sudah menjangkau setidaknya 15% penduduk Indonesia,” Ucap Agus dalam materinya.

Agus kemudian menambahkan bahwa sejak awal kehadiran pandemi Covid-19, Muhammadiyah telah memberikan satu koordinasi komando di bawah satu payung yaitu MCCC. MCCC telah dibentuk di 32 wilayah yang pada tingkat daerah dan cabang mengikuti di bawahnya. Payung koordinasi ini menggandeng seluruh elemen di Muhammadiyah untuk bersama-sama bergandeng tangan baik antar majelis, antar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, antar Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, hingga antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. selaku Menko PMK menyampaikan Pemerintah hari ini sangat mengapresiasi kerjasama seluruh pihak dalam penanggulangan pandemi Covid-19. “  kita hari ini semakin dilaksanakan secara sistemik karena adanya keterlibatan secara penuh dari TNI Polri, Tenaga Kesehatan, Relawan-relawan termasuk dari Muhammadiyah yang semakin hari semakin mahir sehingga tracing kita terhadap Covid-19 berkualitas,” ucap Muhadjir. Ia juga menambahkan bahwa ketercapaian tersebut telah menjadi prestasi tersendiri bagi negara kita hasil kerja keras seluruh rakyat Indonesia.

Refleksi dua tahun pandemi dari sisi aspek ekonomi disampaikan oleh Dr. Ferry Irawan, SE., MSE dari perwakilan Kemenko Perekonomian Republik Indonesia. Ia menyebutkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 dari aspek kesehatan menjadi kunci utama dalam adaptasi aspek ekonomi. “Selama masa pandemi, leason learn kita dari Tahun 2020 hingga 2021, untuk memastikan kita bisa tumbuh dalam aspek ekonomi maka aspek kesehatan menjadi syarat utama yang dipastikan ada,” ucap Ferry.

Ferry juga menambahkan bahwa kunci penanganan pandemi ada pada pengendalian aktivitas masyarakat, yang juga berimplikasi pada aktivitas ekonomi masyarakat. Jika pandemi dikendalikan dengan baik maka ada ruang untuk perekonomian tumbuh.

Penyampaian materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman, M.A yang memberikan refleksi dari sisi akademik. Sunyoto menyampaikan temuannya bahwa penanganan pandemi Covid-19 memiliki beberapa efek domino diantaranya: adanya masalah dari sisi ekonomi seperti pemutusan hubungan kerja, problem pengangguran dan kemiskinan. Efek domino kedua adalah sisi sosial yaitu meningkatnya kriminalitas, stres dan penyakit masyarakat. Dan efek domino terakhir adalah sisi politik yang mengakibatkan adanya public distrust, protes, dan gerakan sosial.

Sunyoto kemudian menambahkan bahwa Muhammadiyah diperlukan hadir dalam menjawab tantangan efek domino tersebut. “Dalam pusaran permasalahan tersebut, peran dan kontribusi muhammadiyah diperlukan dalam pengembangan adaptive capacity,” tambah Sunyoto.

Melalui webinar ini, besar harapannya seluruh elemen baik dalam internal maupun luar Muhammadiyah dapat menjadikan hasil refleksi dalam webinar ini sebagai landasan untuk terus bergandeng tangan, guna menjawab tantangan pandemi Covid-19 yang memasuki Tahun ketiga.

NB: Materi Webinar dapat diunduh melalui https://bit.ly/MateriWebinarPSM-2021